tUGaZ-tU9aZ s0FtZkiL

Rabu, 23 September 2009

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita


PROFIL KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita berdiri tanggal 30 Mei tahun 1978, berbadan hukum 4362/bh/II/80 dan beralamat di jalan Panglima Sudirman, Surabaya Jawa Timur. Koperasi ini tumbuh dari kelompok arisan yang dimotivasi oleh Ibu Syafril. Nilai arisan pertama kali sebesar Rp. 2.000,- Pada tahun 1975 kelompok ini telah melaksanakan usaha simpan pinjam dan telah memupuk modal melalui usaha simpan pinjam, pada saat ini anggota kelompok arisan sudah bisa mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 5.000,- yang diangsur 5 kali.

VISI
Meningkatkan koperasi wanita “Setia Bhakti Wanita” sebagai organisasi koperasi yang handal dan tanggung dengan dukungan sumber daya manusia yang professional, serta penerapan system tanggung renteng yang efektif melalui pemberdayaan anggota sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka.
MISI
Meningkatkan pelayanan koperasi dan kualitas sumber daya manusia untuk menumbuhkembangkan kehidupan yang lebih bertanggung jawab (mandiri) dan berkesinambungan.

Tabel 1. Perkembangan Anggota Koperasi Setia Bhakti Wanita

No Tahun Jumlah Anggota (Orang) Perkembangan (Orang)
1. <1984>PERMODALAN
Permodalan koperasi ini berasal dari modal sendiri yaitu simpanan anggota dan modal luar. Modal luar bersumber dari Bank, sampai saat penelitian mitra bank koperasi ini terdiri dari Bank: Mandiri, Bukopin, Bank Putra dan Bank Muamalat Indonesia. Komposisi permodalan sampai tahun 2002 adalah 45 persen modal sendiri dan 55 persen modal luar. Simpanan dari Bank diperoleh dengan menggunakan kantor sebagai jaminan. Struktur permodalan selama sepuluh tahun dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Permodalan Koperasi Setia Bhakti Wanita

No. Tahun Modal Sendiri (Rp/000) Modal Luar (Rp/000) Total Modal (Rp/000)
1. 1993 2.761.724 (70,68%) 1.145.523 (29,32%) 3.907.247 (100%)
2. 1994 3.568.581 (66,24%) 1.818.410 (33,76%) 5.386.991 (100%)
3. 1995 4.441.336 (72,10%) 1.718.412 (37,90%) 6.159748 (100%)
4. 1996 5.632.689 (71,27%) 2.270.562 (28,73%) 7.903.251 (100%)
5. 1997 6.858674 (73,89%) 2.423.438 (26,11%) 9.282.112 (100%)
6 1998 8598.183 (82,47%) 1.827.169 (17,53%) 10.425.352 (100%)
7. 1999 8.950.090 (55,87%) 7.068.942 ( 44.23%) 16.019.032 (100%)
8. 2000 12.308.469 ( 57.36%) 9.147.490 (42,64%) 21.455.959 (100%)
9. 2001 12.308.469 (57.36%) 9.147.490 (42,23%) 21.455.959 (100%)
10. 2002 20.186.078 (44,50%) 25.172.017 (55,60%) 45.358.095 (100%)

PENGELOLAN USAHA
Usaha kopwan ini cukup spesifik yang dikenal dengan usaha simpan pinjam system tanggung renteng. Perkembangan usaha ini mendorong tumbuhnya unit usaha baru seperti usaha unit swalayan dan unit usaha untuk Usaha Kecil Menengah.

Sistem Tanggung Renteng
Sistem tanggung renteng yang dikembangkan pada koperasi ini dilaksanakan sebagai berikut: (1) anggota dikelompokkan sesuai dengan jenis usaha meliputi kelompok bakul jamu, pracangan hingga intektual, (2) syarat pengajuan pinjaman dari kelompok (anggota kelompok) ini merupakan syarat boleh tidaknya seseorang meminjam, (3) jumlah kelompok minimal 15 orang dan maksimal 30 orang, (4) setiap kelompok wajib mengadakan pertemuan
setiap bulan. untuk membahas semua kebutuhan dan memecahkan masalah, (5) semua kesepakatan dalam kelompok diputuskan melalui musyawarah, hasil musyawarah inilah adalah kesepakatan bersama yang menjadi rambu-rambu aturan yang diberlakukan. sehingga antar kelompok harus saling mengenal kalau tidak si peminjam tidak akan mendapat pinjaman.

Produk Simpanan
a. Simpanan Sukarela: Simpanan yang dapat disetor maupun ditarik setiap saat dengan setoran minimal Rp 2.500
b. Simpanan Harian: Simpanan dengan bunga harian yang dapat disetor dan ditarik setiap saat
c. Simpanan Setia Plus: Simpanan terbatas minimal 500 ribu yang diwujudkan dalam bentuk bilyet dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 tahun
d. Simpanan Berjangka: Dana dapat disimpan sesuai jangka waktu yang dikehendaki yaitu 3,6 dan 12 bulan dengan system perpanjangan otomatis

Unit Swalayan
Setelah 5 tahun kopwan berjalan telah berhasil mendirikan unit Swalayan untuk melayani anggota maupun masyarakat sekitarnya. Omzet swalayan ini rata-rata Rp. 588 juta per bulan. Anggota bebas berbelanja secara tunai maupun kredit sebagaimana di swalayan lainnya. Untuk anggota yang menggunakan kredit diberi plafon Rp. 300.000 per bulan dan bagi anggota yang memiliki toko atau pracangan juga diberi pinjaman sebesar Rp. 1 juta sampai Rp. 2,5 juta.

Unit Peminjaman Untuk Usaha Kecil dan Menengah
Selain usaha simpan pinjam dan swalayan kopwan juga mengembangkan usaha pinjaman bagi anggota yang mau dan berusaha. Pemberian pinjaman diprioritaskan kepada anggota yang memiliki usaha yang sudah berjalan. Karena untuk usaha pinjaman diberi persyaratan memberikan jaminan atau agunan. Tingkat bunga sebesar 2% flat per bulan. Pinjaman seperti ini diberikan kepada individu. Sampai Bulan Desember 2006 telah dikuncurkan kredit sebesar Rp 1,6 milyar untuk 338 UKM.

Sarana dan Prasarana

Sebelum memiliki gedung sendiri Koperasi menyewa kantor milik Puskowanjati di Jalan Panglima Sudirman. Sesuai dengan perkembangannya pada Tahun 1996, Koperasi ini memiliki gedung berlantai dua diatas tanah seluas 1.400 meter. Sumber dana untuk pembangunan gedung ini bersal dari 6.000 anggota masing Rp. 16.000,- per-orang diangsur selama 5 bulan. Kemudian tahun 2003 Koperasi memperluas gedung dengan membeli sebidang tanah diwilayah yang sama. Sumber dana kembali berasal dari anggota. Dengan bertambahnya luas tanah tersebut Koperasi merenovasi unit toko menjadi swalayan. Keputusan untuk membangun gedung tetap meminta persetujuan para anggotanya. Sampai tahun 2006 jumlah anggota mencapai 10.000 lebih dengan total aset mencapai Rp. 81,2 milyar, volume usaha Rp. 101 milyar artinya omset masing-masing anggota rata-rata Rp 8,4 milyar. Jika dibandingkan dengan total modal pada tahun 2002 sebesar Rp. 45.358.095.000 maka perputaran modal sampai akhir bulan tahun 2006 hampir 2 kali lipat .



posted by aNnN-beLL at 01.19 0 comments